MENGENAL PENERBIT INDIE
PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI
Resume : 17
Tema : Mengenal Penerbit Indie
Hari/Tanggal : Jumat, 24 Juni 2022
Pukul : 19.00 - 21.00 Wib
Gelombang : 25
Nara Sumber : Mukminin, S.Pd,M.Pd
Moderator : Lely Suryani
Nara Sumber malam ini Bapak Mukminin seorang guru di SMPN 1 Kedungping Lamongan Jawa Timur, Penulis, juga seorang pengusaha bidang penerbitan yaitu sebagai Direktur Penerbit Buku Kamila Press Lamongan. Beliau juga tercatat sebagai alumni Belajar Menulis PGRI gelombang 8 ( https://cakinin.blogspot.com/2020/10/curiculum-vitae.html )
Dipandu moderator cantik dan enerjik ibu Lely Suryani, maka kelas menulis ini menjadi lebih hidup dan heboh dengan guyonan-guyonan yang menyegarkan .
Sebelum menjelaskan materinya malam ini, Nara Sumber melontarkan pertanyaan kepada peserta dengan waktu 4 menit.
Pertanyaannya " Apa alasan seseorang menulis dan menerbitkan buku"? Sebutkan 4 hal yang penting saja.
1. Jawaban Yandri Novita Sari, Gelombang 25
2. Sebagai hobi yang bermanfaat berupa menyalurkan ide dan
gagasan dengan karya tulis.
3. Ada kebanggan dan kepuasaan tersendiri karna karya tulis
kita di buku kan.
4. Dapat menyebarkan kebaikan berupa ilmu melalui buku
kepada orang lain dan tentu nya menyebarkan kebermanfaatan kepada khalayak
banyak
5. Sebagai self healing dan bisa merekam berbagai kegiatan
melalui tulisan dalam bentuk cetak.(
2. Jawaban Yati, gel 25
1. Menambah pengetahuan
2. Keuntungan finansial tentunya
3. Tempat mencurahkan perasaan
4. Berbagi informasi.
3. Jawaban Zainab Gelombang 25
1.. Mengisahkan pengalaman
2. Agar orang mengambil pelajaran
3. Menambah wawasan
4 kenangan untuk generasi selanjutnya
4. Jawaban Enje Nur janah
1. Sebagai tambahan berat amal kebaikan di Yaumil Mizan
2. Sebagai jejak kebaikan untuk anak cucu kelak
3. Ingin tercatat sebagai penulis 50 buku di usia 50
5. Jawaban Rumiati
1. Unntuk menambah pengetahuan
2. Untuk, melatih kemampuan
3. Untuk membagi ilmu
4. Untuk mendapat penghasilan
ternyata saya kalah cepat dalam menjawab soal yang diberikan karena waktu yang diberikan sangat terbatas, salut dengan teman-teman yang cepat dan gesit dalam menjawab tantangan nara sumber..
5 TAHAPAN DALAM MENERBITKAN BUKU
1. Prawriting
a.. Tahap awal penulis mencari ide apa yang akan ditulis dg
peka terhadap sekitar ( Pay attention).
b. Penulis hrs kreatif menangkap fenomena yg terjadi di
sekitar untuk menjadi tulisan.
c. Penulis banyak membaca buku.
2. Drafting
Penulis mulai menulis naskah buku sesuai yang dengan apa yang die
sukai ( pasion). Boleh menulis artikel, cerpen, puisi, novel
dan sebagainya dengan penuh kreatif merangkai kata, menggunakan majas, dan
berekpresi untuk menarik pembaca.
3. Revisi
Setelah naskah selesai maka kita lakukan revisi naskah.
Merevisi tulisan mana yang baik dicantumkan, naskah mana yang perlu
dibuang, naskah mana yg perlu
ditambahkan.
4. Editting/ Swasunting
Setelah naskah kita revisi maka masuk tahapan editting.
Penulis melakukan pengeditan. Hanya memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca,
kesalahan pada kalimat. Tahap ini boleh dikatakan sebagai
"Swasunting" yaitu menyunting tulisan sendiri sebelum masuk penerbit,
kan malu kalau banyak kesalahan. Maka penulis dituntut untuk memiliki kemampuan
bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai EBBI.
5. Publikasi
Jika tulisan Anda yg berupa naskah buku sudah yakin maka
Anda memasuki tahap Publikasi atau penerbitan
buku.
PENERBIT MAYOR DAN PENERBIT INDIE
1. Jumlah Cetakan di
penerbit mayor.
# Penerbit mayor
mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000
eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.
#Penerbit indie : hanya mencetak buku apabila ada yang
memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print on Demand) yang
umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram,
Youtube, WA grup dll.
2. Pemilihan Naskah
yang Diterbitkan
# Penerbit mayor :
Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum
menerbitkan sebuah naskah. Tentu saja, menyambung dari poin yang pertama,
penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000 eksemplar. Mereka
ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan
berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima.
Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera
pasar, dan tingginya tingkat penolakan.
Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya
yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak
plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut
pasti kami terbitkan. Kami adalah alternatif baru bagi para penulis untuk
membukukan tulisannya.
3. Profesionalitas
# Penerbit mayor :
Penerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya
dukungan SDM di perusahaan besar mereka.
# Penerbit indie : kami pun profesional, tapi sering disalah
artikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan,
asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi
penerbit Bapak Ibu dan Saudara-saudara. Jangan tergoda dengan paket penerbitan
murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa
menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang
bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus). Kami
jaga mutu Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas cokal halus awet (
bookpapar).
4. Waktu Penerbitan
# Penerbit mayor :
Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan
dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau
waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena
penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang
harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko
buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai
target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh
penerbit.
# Penerbit indie :
Tentu berbeda kami
akan segera memproses naskah yang kami terima dengan cepat. Dalam hitungan
minggu bukumu sudah bisa terbit. Karena memang, kami tidak fokus pada selera
pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Kami menerbitkan karya yang penulisnya
yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga
kami tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.
5. Royalti
# Penerbit mayor :
kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal
10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai
angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.
# Penerbit indie :
umumnya 15-20% dari
harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup,
Twitter, status, dll
6. Biaya penerbitan
# Penerbit mayor :
Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa
langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus
oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki
pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika
buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit.
# Penerbit indie :
Berbayar sesuai dg aturan masing-masing penerbit. Antara
penerbit satu dengan yang lain berbeda.
Karena pelayanan dan mutu buku yg diterbitkan tidak sama.
Semoga bermanfaat
Palangka Raya, 24 Juni 2022
Ana Kameloh Dian
Keren ibu ana.. Semangat selalu yah buu
BalasHapusTerima kasih suportnya mba ayank
HapusTerima kasih suportnya
HapusSemangat menerbitkan buku
BalasHapusTerima kasih suportnya
BalasHapusMantap Bun mantap semangat ya warnanya terang buat mata tidak jadi merem.
BalasHapusKeren bu...semoga bukunya segerra terbit
BalasHapusRapi.
BalasHapusMantap bu Ana... 👍👍👍
BalasHapus