RAHASIA DI BALIK RUANG KELAS (7)

 

NARKOBA  MUSUH  KITA

            Sekolah kami kedatangan petugas BNN ( Badan Narkotika Nasional)  untuk melakukan tes urine kepada siswa  secara acak untuk  memastikan lingkungan sekolah bebas narkoba.Para siswa yang dites urinenya berdasarkan laporan para guru atau  pengamatan guru BP.

            Esok harinya setelah pemeriksaan BNN beredar kabar beberapa siswa kami positif , dan di suruh untuk lapor diri ke kantor BNN setiap hari sepulang sekolah , kasak-kusuk di ruang guru siapa saja siswa yang terindikasi positif sebagai pengguna, dan beredarlah sebagian nama-nama siswa yang di curigai.

            Ketika saya masuk kelas , setelah membuka pelajaran , saya ngobrol-ngobrol dengan anak-anak  dan bertanya, adakah diantara kalian yang di tes urinnya kemarin ?,siswa menjawab kami ngga di periksa bu, karena kami sudah mengaku duluan kalau pernah memakai.

            Saya kemudian  bertanya, siapa diantara kalian yang pernah  memakai narkoba, semua  terdiam, kemudian saya bertanya lagi adakah yang pernah pakai pil koplo, ayo jujur dengan ibu, satu ruang kelas ribut bersahut-sahutan, si A pernah bu, ini pernah bu kata mereka,” ayo ei jujur dengan ibu agama kata seorang dari mereka” dan di dukung temannya yang lain, ternyata ada empat siswa mengaku, kemudian saya panggil kedepan  duduk berhadapan mengelilingi meja , karena saya ingin mengetahui sejauh mana keterlibatan mereka dengan narkoba.

          Saya tanya satu persatu apa benar mereka pernah mengkonsumsi pil koplo, ternyata mereka pernah mencoba pil koplo, tentunya  karena berbagai  alasan, ada yang karena penasaran, ada yang terpengaruh teman, ada yang karena  banyak masalah di keluarganya.

         Saya mencoba mengajak mereka berpikir, apa yang kamu rasakan setelah mengkonsumsi pil koplo, sebelum mereka menjawab, saya kembali bicara, pasti setelah mengkonsumsi pil koplo kamu merasa pusing, lemas, mata merah, jantung berdebar-debar, iyakan kata saya,” iya bu” kata mereka,  kok ibu tahu, kata mereka,  ya pastilah ibu tahu, ibu kan suka baca –baca. Kata saya sambal tersenyum.Saya kembali bertanya apa setelah mengkonsumsi pil koplo masalahmu selesai ? masalah bukannya selesai malah tambah bikin penyakit kata saya, iya bu kata mereka serempak.

         Jadilah hari itu tidak belajar tapi curhat-curhatan  dengan anak-anak, tentang permasalahan yang mereka alami, dan saya mencoba mengambil hati mereka dengan tidak marah dan selalu menjadi pendengar yang baik. Semoga anak-anak didikku menjadi sadar bahayanya pil koplo yang merupakan salah satu jenis narkoba. Lingkungan keluarga yang harmonis, sekolah yang humanis bisa menghindarkan siswa dari penyalahgunaan obat terlarang.


Palangka Raya, 16 Juni 2022


Ana Kameloh Dian

Komentar

Posting Komentar